Rabu, 28 Juli 2010

Atasi Bolos, Demokrat Terapkan Rapor


VIVAnews - Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan partainya sudah mengevaluasi anggota fraksi Demokrat yang duduk di parlemen.

"Alhamdulillah, tingkat kehadiran dan tingkat keaktifan kami relatif tinggi," kata Anas.

Tapi, Anas mengatakan, harus ditingkatkan lagi. Bagi Anas kehadiran dan keaktifan merupakan simbol terluar bentuk pertanggungjawaban politik atas mandat dan kepercayaan masyarakat pada pemilu lalu.

"Substansinya tentu produktifitas, kinerja. Tetapi kalau keaktifan-kehadiran itu bisa dikawinkan dengan kinerja, itu yang terbaik," kata Anas usai membuka acara diskusi yang diselenggarakan DPP Demokrat, di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu 28 Juli 2010.

Anas menjelaskan saat pamit di fraksi, saat memimpin rapat di fraksi yang terakhir, dia menekankan pentingnya penilaian kehadiran dan keaktifan ini.

"Saya menekankan betul soal kehadiran dan keaktifan ini sebagai salah satu kriteria dari akuntabilitas politik anggota dewan. Saya tegaskan, bagi yang sudah tidak lagi kerasan di DPR, yang siap mengganti itu banyak dengan spirit dan motivasi keaktifan yang lebih tinggi," kata Anas.

Kriteria ini bahkan akan menjadi kebijakan nasional. "Buat kami ini menjadi kebijakan nasional, bukan hanya untuk di DPR tetapi juga DPRD provinsi, kabupaten dan kota," kata Anas.

"Tujuan pokoknya adalah kami ingin anggota fraksi partai demokrat di DPR dan DPRD itu mengerti betul tentang bersyukur dan berterimakasih pada rakyat dengan bekerja yang terbaik. Salah satu syaratnya adalah keaktifan, kehadiran dalam rapat-rapat sidang."

Untuk itu, ke depan, Demokrat menerapkan sistem rapor yang di setiap tahap akan dievaluasi. "Tentu sekarang bagi yang rapornya belum bagus, tak langsung di-PAW (pengganti antarwaktu--red). Peringatan dulu, kalau tidak perbaikan tentu peringatan keras. Tapi paling akhir, alternatifnya memang lebih baik mempersilahkan sesama kader dari dapil yang sama untuk duduk di Senayan melanjutkan tugas," kata Anas.

Toleransi keaktifan dan kehadiran tersebut adalah 75 persen. Di bawah 75 persen itu, kata Anas, anggota dewan yang tidak hadir rapat tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan tersebut akan ditegur dan diperingatkan. Mereka tak langsung dipecat karena partai juga memahami ada anggota dewan yang juga menjabat sebagai pengurus partai, sehingga kadang terpaksa tak bisa hadir rapat di DPR.

• VIVAnews

9 Juta Tabung Gas Ditarik


VIVAnews - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan Pemerintah berencana menarik jutaan tabung gas yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia. Selain ditarik, tabung itu juga tidak boleh diperdagangkan dan diedarkan.

"Yang tidak memenuhi standar SNI itu yang harus ditarik. Ada sekitar 9 jutaan saya kira, yang ditenggarai tidak memiliki standar sesuai SNI," kata Agung di Kantor Presiden, Rabu, 28 Juli 2010.

Agung mengatakan penarikan tersebut akan dilakukan secepatnya. Selain itu, Pemerintah juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penarikan tabung yang tidak sesuai SNI.

"Besok kami rapat untuk peningkatan sosialisasi door to door (terkait) itu," ucap menteri asal Partai Golkar ini.

Agung juga mengatakan penarikan akan dilakukan secara bertahap. Penggantian dilakukan saat pengisian tabung yang sudah kosong dilakukan.

Agung kemudian menjelaskan, pemakaian tabung tersebut merupakan kebijakan Pemerintahan sebelumnya. Tabung tersebut dipilih karena telah memenuhi standar Jepang dan Australia, juga standar internasional. "Memang tidak standar diakui oleh Pertamina. Tidak SNI, tapi tabung itu berstandar internasional," ujar Agung.

Persoalan tabung ini mengundang keprihatinan dan ketakutan di tengah masyarakat. Anggota Komisi VII DPR M Romahurmuziy mencatat, dalam tiga bulan terakhir sudah terjadi lebih dari 180 ledakan tabung gas.

• VIVAnews

Selasa, 27 Juli 2010

Akhir tahun 2010, pembangkit listrik tenaga daun siap dimanfaatkan oleh masyarakat.

VIVAnews - Pengusaha Arifin Panigoro berhasil menciptakan pembangkit listrik listrik tenaga daun. Bagi sebagian orang ini terdengar aneh, tetapi hasil karya pengusaha migas itu kini siap dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.

"Akhir tahun 2010 mendatang, pembangkit tenaga daun siap diluncurkan dan dipergunakan kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Arifin Panigoro, usai memberikan kuliah umum kepada 800 calon wisudawan Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa 27 Juli 2010.

Lalu apa yang melatar belakangi Arifin untuk membuat pembangkit listrik dari sampah daun ini. Menurutnya, energi sumber daya alam yang dipergunakan sebagai tenaga listrik sudah mulai kritis keberadaannya, sebagai alternatif, daun-daunan bisa juga menghasilkan listrik.

"Awalnya saya berfikir bagaimana mengatasi kekurangan listrik tanpa mengeluarkan biaya besar. Saya mencoba membuat pembangkit dari bahan daun-daunan, dan melalui penelitian ternyata daun dapat juga menghasilkan tenaga listrik," tuturnya.

Karena itu, bersama mahasiswa dan 800 wisudawan IPB, Arifin mengajak menciptakan dan mengembangkan alat pembangkit listrik daun, serta meminta masyarakat Indonesia agar tidak sembarangan menebang pohon yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Apalagi, dari hutan, pohon dan daunnya dapat dimanfaatkan.

Laporan: Ayatullah Humaeni | Bogor

• VIVAnews

Polisi: Jalur Khusus Motor Gagal Atasi Macet

"Selama ini, kami membuat marka lajur kiri motor di jalan, ternyata tidak bisa menampung."




VIVAnews – Aturan penggunaan jalur kiri khusus untuk sepeda motor yang selama ini diterapkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya gagal memecahkan persoalan kemacetan dan kesemrawutan ibukota.

"Selama ini, kami membuat marka lajur kiri motor di jalan, ternyata tidak bisa menampung motor untuk masuk ke situ. Kemacetan tetap terjadi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar, Condro Kirono, Selasa, 27 Juli 2010.

Condro mengakui kesemrawutan lalu lintas tetap saja terjadi, bahkan bertambah parah, khususnya pada jam-jam sibuk pagi dan sore.

Itu sebabnya, kemudian Condro mendukung pemerintah Jakarta mengeluarkan kebijakan pembatasan peredaran kendaraan pada di jalur angkutan massal dan jam sibuk.

Pembatasan peredaran sepeda motor di jalan raya dinilai Condro bakal efektif mengurangi kemacetan karena selama ini jumlah motor di wilayah hukum Polda Metro Jaya hampir mencapai 7 juta unit.

Agar makin efektif mengatasi kemacetan, menurut Condro sarana transportasi massal harus dioptimalkan lagi. Menurutnya, peredaran kendaraan pribadi akan berkurang kalau keadaan transportasi massal bagus.

"Semua ini tidak akan terwujud jika transportasi massal belum memadai," katanya.

Sebelumnya Gubernur Jakarta Fauzi mengungkapkan saat ini setiap hari sepeda motor baru yang beredar di jalan raya Jakarta bertambah 890 unit. Sedang jumlah mobil bertambah 240 unit.

Tambahan jumlah kendaraan itu, "Tidak berimbang dengan luas jalan," kata Fauzi. (adi)

• VIVAnews

Sabtu, 24 Juli 2010

Gempa Susulan 5,3 SR Guncang Sumut


) Lokasi gempa pada 18 Km Barat Laut, Panyabungan, Sumatera Utara.

VIVAnews - Gempa susulan terjadi di kawasan Sematera Utara dengan kekuatan 5,3 Skala Richter (SR). Gempa sebelumnya terjadi pada pagi tadi dengan kekuatan 6.0 Skala Richter.

Seperti informasi dari Situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang berada di kedalaman 10 Km berpusat di Panyabungan, Sumatera Utara, sekitar pukul 21.59 WIB.

Lokasi gempa pada 18 Km Barat Laut, Panyabungan. Hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa susulan itu.

Gempa bumi berkekuatan 6.0 Skala Richter di Sumatera Utara (Sumut), Sabtu, 24 Juli 2010, dirasakan juga oleh warga sekitar Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

• VIVAnews

Wagub Jawa Barat Dede Yusuf Kritik Persib


VIVAnews – Finishnya Persib di peringkat keempat di Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 dan kegagalan Persib Bandung menembus semi final Piala Indonesia 2010 merupakan sebuah pelajaran bagi Persib untuk menatap kompetisi musim mendatang. Persib harus melakukan perombakan.

“Ini pelajaran bagi kita agar kita merombak pola permainan, strategi, pelatih dan pemain,” ujar Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga Duta Persib Bandung Dede Yusuf kepada VIVAnews di Bandung, Jumat, 23 Juli 2010.

Menurut Dede permasalahan Persib bukan dari sisi finansial, sarana dan prasarana. Kehadiran konsorsium sebagai penyokong dana membuktikan Persib tidak bermasalah dari sisi finansial karena Persib sudah tidak disokong lagi melalui APBD.

Dede meminta semua pihak yang terkait dengan Persib untuk berhenti berpolemik siapa yang harus jadi pelatih. Konsorsium sebagai pemegang saham berhak penuh untuk menentukan pelatih. Namun ia mensyaratkan pelatih yang menukangi Persib nantinya nantinya memiliki berbagai pola permainan dan strategi yang mumpuni.

“Konsorsium pasti memberikan yang terbaik untuk Persib karena konsorsium sebagai pemegang saham pasti tidak mau rugi,” ungkapnya.
Laporan| Iwan Kurniawan/Bandung sumber : vivanews.com

Lorenzo Pole Postion, Rossi di Luar 5 Besar

VIVAnews - Pembalap Yamaha Jorge Lorenzo membuktikan diri sebagai kandidat kuat juara musim ini. Ia menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi MotoGP Amerika yang digelar di sirkuit Laguna Seca, Sabtu, 24 Juli 2010.

Buat Lorenzo, pole di Laguna Seca adalah kali kelima beruntun baginya ia menjadi yang tercepat di kualifikasi. Ia mencatatkan waktu 1 menit 20.978 detik.

"Ini adalah pole kelima bagi kami. Hasil yang sangat baik. Tak terlalu penting sebenarnya meraih pole namun semakin sedikit lawan yang ada di depan saat start tentu akan lebih baik," kata Lorenzo.

Akan start dari posisi kedua pada lomba hari Minggu adalah Casey Stoner. Pembalap Australia itu mencatatkan waktu 1 menit 21.169 detik.

Pembalap Yamaha lainnya, Valentino Rossi, harus puas dengan posisi keenam. Sang juara bertahan mencatatkan waktu 1 menit 21.688 detik.

1. Jorge Lorenzo ESP Fiat Yamaha Team 1m 20.978s
2. Casey Stoner AUS Ducati Marlboro Team 1m 21.169s
3. Andrea Dovizioso ITA Repsol Honda Team 1m 21.617s
4. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team 1m 21.655s
5. Ben Spies USA Monster Yamaha Tech 3 1m 21.679s
6. Valentino Rossi ITA Fiat Yamaha Team 1m 21.688s
7. Nicky Hayden USA Ducati Marlboro Team 1m 21.920s
8. Colin Edwards USA Monster Yamaha Tech 3 1m 22.217s
9. Marco Simoncelli ITA San Carlo Honda Gresini 1m 22.300s
10. Hector Barbera ESP Paginas Amarillas Aspar 1m 22.366s
11. Marco Melandri ITA San Carlo Honda Gresini 1m 22.407s
12. Loris Capirossi ITA Rizla Suzuki MotoGP 1m 22.647s
13. Aleix Espargaro ESP Pramac Racing 1m 22.712s
14. Alvaro Bautista ESP Rizla Suzuki MotoGP 1m 22.770s
15. Mika Kallio FIN Pramac Racing 1m 23.127s
16. Alex de Angelis RSM Interwetten Honda MotoGP 1m 23.226s
17. Roger Lee Hayden USA LCR Honda MotoGP 1m 23.764s
sumber : vivanews.com