Selasa, 27 Juli 2010

Polisi: Jalur Khusus Motor Gagal Atasi Macet

"Selama ini, kami membuat marka lajur kiri motor di jalan, ternyata tidak bisa menampung."




VIVAnews – Aturan penggunaan jalur kiri khusus untuk sepeda motor yang selama ini diterapkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya gagal memecahkan persoalan kemacetan dan kesemrawutan ibukota.

"Selama ini, kami membuat marka lajur kiri motor di jalan, ternyata tidak bisa menampung motor untuk masuk ke situ. Kemacetan tetap terjadi," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar, Condro Kirono, Selasa, 27 Juli 2010.

Condro mengakui kesemrawutan lalu lintas tetap saja terjadi, bahkan bertambah parah, khususnya pada jam-jam sibuk pagi dan sore.

Itu sebabnya, kemudian Condro mendukung pemerintah Jakarta mengeluarkan kebijakan pembatasan peredaran kendaraan pada di jalur angkutan massal dan jam sibuk.

Pembatasan peredaran sepeda motor di jalan raya dinilai Condro bakal efektif mengurangi kemacetan karena selama ini jumlah motor di wilayah hukum Polda Metro Jaya hampir mencapai 7 juta unit.

Agar makin efektif mengatasi kemacetan, menurut Condro sarana transportasi massal harus dioptimalkan lagi. Menurutnya, peredaran kendaraan pribadi akan berkurang kalau keadaan transportasi massal bagus.

"Semua ini tidak akan terwujud jika transportasi massal belum memadai," katanya.

Sebelumnya Gubernur Jakarta Fauzi mengungkapkan saat ini setiap hari sepeda motor baru yang beredar di jalan raya Jakarta bertambah 890 unit. Sedang jumlah mobil bertambah 240 unit.

Tambahan jumlah kendaraan itu, "Tidak berimbang dengan luas jalan," kata Fauzi. (adi)

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar